Jogja tengah malam. Minus kamu di sisiku.

Sepagi ini baru pulang. Menikmati malam Jogja bersama seorang teman, yang hampir tidak pernah aku nikmati.

Kau pernah berjanji akan mengajakku pergi dan menikmati Jogja di waktu malam, Ungu. Namun sampai hari ini belum juga terpenuhi. Ya, memang salahku.

Malam ini aku tahu ramainya Jogja, bahkan ketika malam menjelang. Dingin, pastinya. Namun itu tidak sepadan dengan rasa senang yang didapatkan saat melewati jalan-jalan yang setengah kosong dan tanpa macet. Orang-orang bergerombol di tepi jalanan Malioboro, menghabiskan malam bersama kekasih atau teman-temannya. 

Aku teringat padamu. Aku senang dengan jalan-jalanku malam ini bersama temanku. Namun aku merasa ini akan beberapa kali lipat lebih menyenangkan jika aku menikmatinya bersamamu, Ungu. Kita pasti akan bercanda tawa membelah angin malam. Dengan tanganku yang menyelinap di saku jaketmu, Ungu. Alibinya untuk menahan dingin. Ah Ungu, mengapa sulit sekali melupakanmu ?


Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar