Semua ini menjadi tampak konyol. Kau mengenalku, aku mengenalmu. Kita dekat. Kita maniak TTS. Ketika kau gagal mengisi TTS, aku yang memecahkannya. Ketika aku pindah kos, kau bilang janji akan menemaniku belanja. Saat aku sudah benar-benar pindah, kau menepati janji. Kita berbelanja bersama. Kamu jemput aku di terminal. Kita jajan somay. Aku nuker somay gara-gara pedes. Kamu ajak aku ke money changer. Kita jajan soto. Kita jajan apa aja sih ? Kok kayanya kerjaan kita jajan terus. Haha.
Ketika kemudian hari-hari menjadi makin romantis. Tiduran bareng. Minum segelas berdua. Jalan-jalan sore. Makan kawi suap-suapan. Ujan-ujanan bareng. Cubit-cubitan. Aaaaaak !!! Pengen teriak kalo inget satu per satu deh. Udah kaya surat Al-Fatihah aja kalo soal kenangan tentang kamu. Hapal di luar kepala.
Ah, yang paling konyol pas hujan itu. Yang kita tiduran tapi bawaannya mukanya sama-sama mikir lama. Ternyata yang dipikiran sama. :))
Aku pacaran bukan cuma sekali. Kamu, salah satu yang spesial karena bisa bertahan dalam memoriku sangat lama. Aku tidak suka mengingat. Tapi mengingatmu, adalah salah satu momen terindah yang selalu aku ulang. Mengingatmu adalah hal yang paling menyenangkan (sekaligus menyedihkan), setara dengan hobby-ku mengenang masa SMA-ku dan band yang dulu selalu membuatku bahagia. Bahkan kenangan tentang mantanku tidak sehebat ini menempel di otakku. Aku sudah lupa detilnya. Yang denganmu, masih aku simpan detilnya. Detilnya sering berkelebatan di mimpiku lagi beberapa minggu ini. Seperti roll film dokumenter yang diputar live di beberapa bagian saja. Sepotong-sepotong. Tapi begitu bangun, sukses bikin aku kangen berat (lagi) sama kamu.
Entah kapan butiran huruf di blog ini menuliskan sesuatu yang "asalnya" bukan dari kamu. Bukan dari inspirasi dan kenangan tentangmu. Sudah kutulis puluhan kali, tapi rasanya belum habis juga. Belum habis rinduku, belum habis rasa untukmu, Ungu. :))
0 komentar:
Posting Komentar