putik sari meranggas sejak kemarau tiba
kupu-kupu tak nampak mengepakkan sayap
daun terlalu lelah berfotosintesis
yang tinggal, hanya hampa
kanvas langit muram saja
bintang pun menyepi
tiada awan, tiada bayu mengurai mega
hanya pada bulan sang bintang menceritakan lukanya
harmoni derak batang kayu melengkapi
bergeretak, menyebarkan nuansa nan nyeri
cermin-cermin berjatuhan
pecah berhamburan menjadi serpih kaca berkilauan
dentum jiwa menggema sepanjang lorong biara
meresonansikan segala asa yang terlantar
nanti, tiada luka lagi, tiada bulir kristal mata lagi
hanya ada kita.
0 komentar:
Posting Komentar