Apa kabar, Ungu ? Baikkah kau ? Cukup lama aku tak menulis tentangmu lagi.
Jika tidak ada sesuatu yang kutulis tentangmu, bukan karena aku melupakanmu. Aku hanya berusaha menepikanmu. Iya, menepikan. Bukan melupakan. Semakin aku berusaha melupakanmu, semakin sakit rasanya. Semakin rasa ini menyiksaku. Aku hanya berusaha lebih tenang dan menikmati rindu. Sambil memandang burung kertas buatanmu di atap kamarku. Itu sudah lebih dari sekedar cukup. :)
Aku melihatmu beberapa hari yang lalu di jalan. Kau masih seperti kemarin. Masih setampan yang kuingat, setampan bulan sabit yang menggelayut manja di langit malam. Yang berbeda adalah aku. Entah apa yang terjadi, entah apa yang membuat semua begini. Begitu melihatmu, jantungku berdebar 3X lebih cepat dari biasanya. Bibirku kelu. Keringatku mengucur deras. Padahal aku hanya melihatmu beberapa menit saja. Haha. Aku sendiri bingung apa yang salah denganku. Aku berdebar hanya sekedar memandangmu, suaraku tercekat hanya sekedar memandangmu, suhu tubuhku naik beberapa derajat hanya sekedar memandangmu. Ajaib ya ? Hal yang aku sendiri hampir lupa kapan terakhir merasakannya.
Ungu, yang kurasakan padamu memang beda. Kau begitu cepat mencintaiku, dan cepat pula kau melupakan rasa itu. Sedangkan aku, aku lambat mencintaimu. Ketika aku sadar itu cinta, cintamu sudah lebur. Tapi percayalah, Ungu. Cintaku bertahan lebih lama daripada cintamu karena sampai hari ini rasaku masih sama padamu. Aku hanya sudah bersahabat dengan rindu, aku menerimanya sebagai bagian dari hariku. Namun aku masih selalu mengingatmu. Selalu. Tanpa kau pernah tahu.
Bukan cuma rasaku yang unik padamu. Sudah entah kapan ada laki-laki yang bisa membuatku jadi seperti ayam kena totok begini. Cuma kamu. Haha. Aku sampai malu sendiri tiap mengingatnya. Seorang aku yang jadi deg-degan cuma karena sedang berada beberapa meter denganmu yang bahkan tidak menyadari kehadiranku. Hanya kamu satu-satunya orang yang membuatku sebegitu gilanya membuat 400 lebih kalimat rindu yang berbeda. Ya, hanya kamu, Unguku. :))
Semoga kau disana sehat, dan bahagia. Semoga segera ada yang menjagamu, menjaga hatimu. Wanita itu beruntung, karena ia akan memiliki sesuatu yang aku tak pernah miliki. Kamu.
0 komentar:
Posting Komentar