Level : Cinta mati sama Yudhit.


Aku tak tahu apa yang Tuhan rencanakan. Aku lewati banyak hal, dimana tak semua aku
tahu bagaimana berakhirnya. Aku jalani semua dengan random, tanpa tahu kemana semua
ini akan bermuara. Sering semua terjadi tak sesuai dengan yang aku harap. Kurasa aku akan
gila sebelum semua usai. Kendati aku rasa sendiri, takkan mampu melewati semua masalah,
tapi selalu ada seseorang yang datang. Tepat di saat seluruh isi duniaku akan tercerai-berai,
aku menemukanmu. Kau amat sederhana. Kau datang tanpa pernah kukira. Kau datang
hanya dengan sepotong senyum indah, teramat indah bahkan. Berkata dengan lembut kau
ingin menemaniku menghadapi badai. “Aku datang bukan untuk menyembuhkan lukamu”,
kau berujar. “Aku akan menemanimu menyembuhkan dirimu sendiri. Aku takkan pergi. Kau
mengerti, bukan?”, lanjutmu. Aku mengangguk pelan. Kendati anggukanku pelan, aku tahu
bahwa kau takkan ingkar. Kau akan tetap terjaga. Kau tetap di sini dan pastikan bahwa
aku mampu melewati badai, yang terhebat sekalipun. Sejak kau di sini, semua berubah dan
sangat berbeda. Aku tidak takut badai, karena kutahu aku punya kau. Kau tahu bahwa aku 
menyayangimu. Begitu pun sebaliknya. Kita bisa kalahkan apapun yang mengusik, nantinya.
Lebih dari semua yang pernah kumiliki, kau yang terbaik. Kau amat sabar menuntunku keluar
dari pusaran badai. Kau tanpa bosan tersenyum untukku. Kau tanpa lelah memeluk segenap
diriku, memeluk seluruh rasa takutku, memeluk semua harapanku, tanpa kecuali. Aku ingin
lebih lagi, aku ingin hari indah kita tak pernah berkesudahan. Menjadikanmu paling indah
dari semua yang indah. Membahagiakanmu lebih dari yang orang bisa lakukan. Kaulah satu
yang terindah, pangeran terbaik yang Tuhan kirimkan. Aku tidak ingin apapun lagi, aku ingin
kau tetap di sini. Jangan pernah beringsut, jangan pernah. Kau tunggal, di hatiku, yang aku 
tahu.

NB : Efek gila tulisannya cuma kelihatan kalau buka blog-nya dari laptop.
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar