Aku tahu aku akan mencintaimu, ketika kuintip kau dari nako kamarku.

"Aku bahkan sudah tahu aku akan mencintaimu. Hanya dengan melihatmu sepintas dari sela nako kamarku. Ya, saat itu hatiku bilang, aku akan mencintaimu. Dan apakah aku salah ? Tidak. Ternyata kemudian aku benar-benar mencintaimu".

Betapa uniknya sesuatu yang disebut sebagai "insting". Semacam indera ke-enam versi sederhana mungkin ? Yang bisa mendeteksi kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Yang nyatanya, memang lebih banyak tepat. Hanya kadang diabaikan karena dianggap tidak masuk akal.

Aku bisa merasakan kapan aku "akan" jatuh cinta pada seseorang. Pada pertemuan pertama, atau pun pada pandangan sekilas saja. Memang kadang merepotkan, karena dengan adanya rasa "akan" mencintai itu, aku mulai memikirkan semua aspek yang akan terjadi ketika aku akhirnya benar-benar masuk tahap mencintai. Rumit. 

Kau boleh tidak percaya. Kau boleh bilang aku bohong. Aku hanya tahu aku jatuh padamu. Tanpa indikasi, tanpa awalan. Tiba-tiba. Bisakah cinta datang dalam satu kedipan mata saja ? Entahlah. Aku hanya tahu aku ingin bersamamu lebih lama. Selama yang aku bisa. Selama kau mau ada di sisiku. Dimana terjemahan "selama" yang aku maksud itu adalah "sampai maut memisahkan kita".

Aku tahu aku sudah menyakitimu. Maaf untuk itu, aku benar-benar menyesal. Aku hanya bisa memelukmu sebagai ungkapan rasa bersalah. Aku tahu kau sadar betapa menyesalnya aku. Tapi atas semua yang terjadi, aku tidak akan menuntut apapun. Aku sudah cukup dengan baumu yang tertinggal di bajuku. Aku sudah cukup dengan senyummu yang manis. Aku sudah cukup dengan kehangatan genggaman tanganmu. Aku sudah cukup melihat punggungmu dari belakang ketika kau sedang belajar. Aku sudah cukup dengan semua tatapan dalam dan pelukanmu. Aku mencintaimu. Itu saja. 


Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar