Rahwana Terluka

Rahwana mencintai Sinta dengan begitu hebatnya. Kendati bertahun - tahun berlalu, ia tetap menyatakan cintanya pada Sinta setiap hari. Tiap hari pula ia harus menelan pil pahit penolakan. Ya, Sinta menolaknya. Setelah Rahwana gugur, Sinta kembali ke pelukan Rama. Rahwana, kau pencinta yang sejati

Yah, mungkin itu yang bisa aku gambarkan dari aku, dia dan kekasihnya. Akulah Rahwana yang gugur, yang tiap hari dengan penuh cinta dan usaha mencoba mendapatkan secercah harapan dari sang elok Sinta. Namun apa daya, Sinta memilih Rahwana. Apalah kiranya yang bisa ia harapkan dari seorang Rahwana jika ia memiliki seorang ksatria yang tampan gagah perkasa lagi sempurna seperti Rama ? Rahwana takkan ada di cuilan hatinya, sedikit pun. Namun benarkah tak ada tempat untuk Rahwana di sana ?

Aku cuma melihat mereka berdua. Oke, aku tergigit, seperti biasa. Namun kemudian aku bahagia. Kembali kepada pengorbananku yang tak sia - sia. Kembali pada rasa sakit yang aku tanggung untuk memperbaiki hubungan mereka. Mbak, andai kau tahu apa yang telah ku korbankan. Mas, andai kau tahu rasanya menjadi yang terbuang seperti aku. Tapi tak apa, rela. Aku hanya menunggu seseorang yg akan diberikan Tuhan nanti, untuk memeluk dan membuatku berhenti melihat pada kalian lagi. Ya, hari itu akan tiba. Dia akan memelukku, dan aku takkan pernah sekali pun melihat pada kalian lagi :)


Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar