10.07 - 23/07/2012
Aku lihat fb kamu sama fb dia. Menemukan satu hal baru. Komunikasi teman - teman padepokanmu, ayah angkatmu dan dia, sudah masuk taraf yang bagus. Aku senang melihatnya, namun juga cukup tergigit. Kenapa ? Karena aku masih sangat ingat bagaimana dulu kau akan memperkenalkanku pada mereka. Sekarang, itu cuma tinggal kata - kata lalu bukan ? Kata - kata lalu dari seorang samurai sejati yang takkan pernah ditepati :)
Aku sudah melihat betapa membaiknya hubungan kalian. Terlepas dari harapanku bahwa kalian akan putus. Haha. Wajar lah kalau aku berharap begitu. Kau sendiri sudah tahu pasti bagaimana sakitnya menjadi aku. Kau sendiri sakit dimananya kalau aku boleh tanya ? Kau selalu bilang posisimu juga sulit, namun buatku, kau hanya mengarang. Karena nyatanya memang posisimu tak sesulit yang kau gambarkan. Kita selesai, kamu kembali pada pacarmu. Dimana sulitnya ? Mau tukeran tempat ? wkwkk.
Ada kalanya masih sakit rasanya, masih menggigit hatiku. Namun aku mulai mengabaikannya, karena sia - sia dirasakan apalagi diingat. Hanya akan membuka luka lama, membuatnya bernanah lagi. Melihatmu dengan dia yang tampak baik - baik saja, okay, itu tidak menyenangkan sekali. Aku merasa betapa malangnya aku, kau campakkan setelah semua yang aku lakukan. Ish, buat apa menyesal lagi ? Aku melakukannya karena cinta bukan ? Karena aku mencintaimu ? Bagai Rahwana yang gila terhadap Sinta, maka itu pula lah yang aku lakukan. Karena cinta yang besar itu membuat kita keluar dari jalur pemikiran yang waras. Tidak berpikir secara logika. Kalau masih banyak berpikir ini - itu, malah perlu dipertanyakan besar cintanya :)
Di satu sisi, aku tak bisa bohong, aku bahagia melihat kalian baik - baik saja, bahkan membaik. Ada secuil hatiku yang begitu bahagia, karena meskipun aku harus berkorban, aku harus menjadi yang terbuang, kehadiranku yang aku awali dengan kekacauan sudah membawa kalian berdua menjadi lebih baik. Aku rela jadi tumbalmu, dan sekarang bisa menangis bahagia tanpa air mata melihatmu merasa lebih bahagia bersamanya. Dia sudah mulai berubah bukan ? Dia sudah mulai memperhatikan duniamu, sebagaimana aku dulu mencoba menjadi duniamu juga. Dulu dia hanya memikirkan dirinya, sekarang ia mulai memahami duniamu juga. Dia menempatkan dirinya sebagai duniamu, dan berusaha dekat dengan orang - orang terdekatmu yang merupakan bagian dari duniamu juga. Dia mulai sadar, sebagai bagian dari duniamu, dia harus belajar berasimilasi, berosmosis dengan duniamu yang lain (orang - orang terdekatmu). Karena apa jadinya jika seseorang dengan multidimensi, bersama dengan pasangan yang hanya mempertahankan dimensinya tanpa berusaha menyelaraskan dirinya dengan dimensi yang lain ? Tidak ada balancing, tidak ada penyesuaian. Dia mulai sadar itu, hal sepele yang harusnya sudah ada di otaknya yang pandai itu sejak dulu, jika ia memang cukup berpikir akanmu, akan kalian.
Aku rasa kau sekarang akan lebih bahagia setelah dia lebih baik. Dulu kau sering mengeluh tentangnya padaku, aku dengarkan kau dengan seksama. Agar aku tak mengulang, agar aku tak melakukan yang dia lakukan juga. Karena jika aku seperti dia, apa gunanya ada aku untukmu ? Aku disana untuk melengkapi apa yang tak sempurna, menggenapkanmu. Atas hal - hal apa yang dia tidak pernah pikirkan akan dan harusnya ia lakukan untukmu mengingat lamanya kalian bersama. Dalam satu atau dua tahun, jika aku punya kesempatan, aku akan membuat semua orang di duniamu menyukaiku, itu hal pertama yang aku pikir harus aku lakukan. Sedikit banyak, pendapat mereka akan kau dengarkan, dan mereka juga yang sering mendengarmu. Jadi bukankah tepat menjadi spy di duniamu dengan cara mendengar tentangmu sebanyak - banyaknya dari orang yang ada dalam lingkaran duniamu ? Namun aku belum punya kesempatan itu saat kita bersama. Aku tidak bisa mendadak menerobos masuk ke duniamu tanpa kau persilahkan. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk memulai mengenal mereka satu - persatu. Etika namanya. Sedangkan kau lihat dia, sudah berapa tahun dia bersamamu ? Dia bahkan tidak berteman dengan orang - orang terdekatmu di FB. Apa gunanya FB menurut dia selain untuk membuat in relationship status dengamu ? Kalau aku yang jadi dia, tiap kau cerita tentang seseorang yang nampaknya dekat dan kau hormati, aku akan mulai nimbrung juga. Sekedar adding friend, kenalan. Lalu mulai berakrab - akrab untuk memuluskan jalurku denganmu, untuk mulai menjadi spy dengan mengetahui apa yang kau pikirkan, apa yang kau inginkan, apa yang kau suka dan tidak, dari mereka. Haha. Kaget ? Karena kau pikir aku tak berpikir sejauh itu ? Aku mungkin keliatannya seperti seorang cewek ber - IQ jongkok yang diminati beberapa laki - laki. Namun aku tidak secetek itu. Bahkan sejak awal aku sudah melihat bagaimana ia menganggap kau bagian dari dunianya, namun duniamu bukan dunianya juga. Kau hanya terlalu buta, dan TAKUT untuk melihatnya. Karena kau sebenarnya juga merasa kalah darinya, kau merasa dia lebih darimu. Itulah yang membuatmu menjadi lebih mirip kerbau dicocok hidung, daripada sebagai Garwa, Sigaraning Nyawa buat dia. Kau harus mulai tahu, kau laki - laki. Apapun, dan bagaimanapun, kau yang memimpinnya. Bukan sebaliknya.
Apapun yang aku rasakan padamu, sudah tidak berarti. Aku hanya menatap kalian disini, dengan campuran perasaan terluka dan bahagia, tanpa tahu harus bagaimana. Awalnya aku memperjuangkanmu dengan begitu rupa, aku mencintaimu dengan tanpa memikirkan apa - apa, namun pada akhirnya aku tinggal seorang mantan gelap yang hanya bisa mendoakan kebahagiaan untukmu disana tanpa mengharap balasan apa - apa....