23.07
Aku duduk di atas motor yang melaju, malam ini
Dingin, menusuk diri
Aku tak peduli
Jalanan masih ramai, masih banyak manusia yang aku jumpai
Aku gerakkan tanganku, aku tarik gas dengan gemas
Yah, bahkan di tengah ramainya jalanan, aku masih merindukanmu
Aku mulai bernyanyi, lagu yang mewakili hatiku memanas
Lagu yang membuai rinduku kian membuncah syahdu
Aku lirih bersenandung, hingga tak sadar aku mulai teriak
Tak peduli orang lain berpikir apa, aku hanya tahu aku rindu, padamu
Air mataku turun setetes demi setetes, resah berarak
Rinduku padamu bukan ilusi lalu
Rindu padamu itu perih, seperti luka disiram garam
Tapi aku tak punya pilihan, krn membuang rinduku padamu adl kemustahilan
Aku rindu dendang lembut dari bibirmu, pengantar tidurku kala malam
Laksana nafiri yang amat elok, membuai dan memabukkan
Aku rindu, aku hanya rindu
Rinduku berbalut rindu yang kemarin
Aku rindu, aku hanya rindu
Padamu yang mungkin sudah melupakanku kemarin
0 komentar:
Posting Komentar