Tentang aku...
Yang mengenalmu di
penghujung senja.
Kala aku duduk sendiri
termenung menghitung gulungan ombak tanpa bosan.
Menatap cakrawala jingga
yg memukau.
Di suatu pantai dgn
matahari terbenam yg terlampau indah.
Yang kemudian tanpa
sengaja, cahaya matahari terakhir sebelum bagaskara terbenam, membias di antara
lembut lekuk wajahmu...
Aku membeku.
Aku hanya tahu, aku telah
jatuh mendamba, aku jatuh cinta.
Pada saat itu juga.
Lalu saat kau dengan
tiba-tiba memalingkan kepalamu, ke arahku.
Kau rekah senyum, yg Demi
Tuhan, terlalu indah jika dimiliki oleh seorang manusia biasa.
Yang menyelisipkan
sedikit curiga di hatiku, mungkinkah kau malaikat yg sedang menyamar.
Ah...aku meracau.
Kau berjalan ke arahku,
memberikan senyum kedua yg membuatku ternganga.
Tubuhku dingin bagai
sebatang bambu yg tertancap di tengah kali dan terkena arus deras air.
Kau berkata,
"Hai....aku Bisma".
Tiga detik jantungku
berhenti, karena suaramu yg begitu merdu.
Tergagap aku menimpali,
"Oh! Hai...aku Kirana".
"Boleh aku duduk di
kursi kosong sampingmu? Semua kursi penuh, aku hanya ingin menikmati sunset yg
menakjubkan ini. Itu pun, jika kau tidak keberatan", kau bilang.
Dengan sangat salah
tingkah, aku katakan "Tentu saja aku tidak keberatan. Silakan duduk dan
menikmati sunset ini".
Kau ucapkan terima kasih,
dengan mata yg berbinar.
Tak lupa kau rekahkan
kembali senyum beracunmu, yg membuatku merasa seperti baru saja meminum 3 liter
kopi hitam dgn kadar kafein tinggi.
Ya, aku tahu.
Aku akan terjaga sepanjang malam, karena efek kafein dalam senyummu, yg
kelewat manis dan membuatku mencandu.
Kau tatap matahari yg
mulai menghilang.
Oh Tuhan....
Aku merasa matahari ada
dua.
Satu matahari yg sedang
tenggelam di ujung laut sana, satu lagi sedang duduk di sampingku.
Fokusku terpecah.
Matahari tenggelam tidak
tampak terlalu menarik lagi untuk aku perhatikan.
Aku lebih tergoda
melirikmu diam-diam dan memperhatikan betapa sempurnanya Tuhan menciptakanmu.
Aku yakin kau makhluk
kedua terindah di jagad ini.
...karena jika kau yg
terindah, aku yakin Tuhan akan menyimpanmu utk Dia sendiri.
Tidak, aku baru saja
sadar.
Bukan matahari terbenam
hal terindah yg bisa dinikmati mata ini.
Namun melihat bias terbenamnya
matahari yg membaur dgn sempurna di paras elokmu.
Iya. Itulah hal terindah di mataku kini...