Sudah pagi, lagi. Seperti biasa. Mataku masih berkedip-kedip, aku belum menguap, aku belum mengantuk. Seperti biasa, aku masih terjaga.
Aku tidak pernah bosan melihatmu. Tanpa tahu mengapa. Aku merasa waktu selalu sengaja berlari lebih cepat ketika aku bersamamu. Seperti baru saja aku bertemu denganmu, lalu tiba-tiba aku sudah sendirian, terjaga dan merindukanmu. Aku rasa rinduku terlalu bodoh. Rinduku tak pandai berhitung. Ia tak bisa mengurang, membagi. Hanya bisa menambah dan menggandakan. Pun ia tidak bisa membaca hari, tak kenal tanggal dan tidak tahu waktu. Terlalu rajin karena tidak pernah absen barang sehari saja.
Aku merasa semua masalah, semua beban, semua yang menggangguku, hilang saat aku di dekatmu. Aku merasa bahagia, dan.......aman. Aku tahu kau akan selalu menjagaku. Aku terlalu nyaman bersamamu. Apa itu salah? Semoga tidak. Karena jika itu salah sekalipun, aku tidak ingin benar atau dibenarkan. Aku hanya ingin menikmati setiap detik yang berharga untuk melihatmu tertawa, menggenggam tanganmu. Detik-detik berharga yang bahkan takkan bisa terbeli dengan segunung emas.
Aku minta maaf untuk semua ketidakstabilanku belakangan ini. Aku juga tak tahu mengapa. Jika aku punya penyakit darah tinggi, mungkin aku tidak heran mengapa aku mudah marah. Namun karena kita berdua tahu aku selalu darah rendah, aku sendiri juga jadi bertanya-tanya. Aku sering membuatmu lelah, aku sering berubah-ubah. Aku harap kau masih punya stok kesabaran untuk menghadapiku. Aku hanya sedang lelah. Lelah berlari-larian.
Aku mohon, bertahanlah. Aku akan berusaha lebih baik lagi. Aku sangat menghargai caramu menghadapiku. Tidak pernah sekali pun kau marah dengan sifat kekanakanku belakangan ini. Kau selalu dengan sabar tersenyum dan menghiburku. Kadang aku membodohkan diriku sendiri atas semua sikapku. Ya, aku masih sangat kekanakan. Mental age-ku tidak sesuai dengan umurku, nampaknya. Bertahanlah. Aku tidak ingin kehilanganmu....
Kau tahu? Mungkin kau bosan sekali mendengarnya. Tapi sekali lagi, aku ingin mengatakan, "Aku menyayangimu...". Tidak. Tidak. Aku bukan lagi sekedar menyayangimu. Aku membutuhkanmu untuk menggenapiku....
PS : All of me love all your edges. Love all your perfect imperfections.
0 komentar:
Posting Komentar