dua tahun fairytale yg tidak sia-sia. walau berakhir dengan air mata

Cinta bukan sekedar memiliki, namun juga menjaga. Tidak semudah diucapkan. Menjaga. Memelihara. Pernah memelihara bunga atau hewan terus mati ? Samakan saja dengan memelihara cinta. Kalau caranya salah, matilah dia.

Dua tahun yg penuh perjuangan. manis. banyak pelajaran. tidak ada alasan untuk menyesal, karena yg didapat dan pendewasaan luar bisa dalam kurun dua tahun. belajar bertahan, belajar bersabar, belajar bernegosiasi, tanpa sekalipun belajar menyerang. banyak kenangan, banyak makian, banyak kata2 mutiara dan banyak air mata. namun semua itu setimpal. setimpal dengan rasa yg bisa dipanen dari proses itu sendiri. rasanya ? jangan tanya. tak bisa dikatakan dengan kalimat langsung atau tidak langsung. rasanya indah, elok luar biasa.

Mutiara tidak jadi dalam sekejap mata. bunga berusaha berbunga tidak dengan serta merta. semua ada jalan dan tahapannya. begitu juga dengan dongeng kita berdua. dimulai dengan awal yg luar biasa, dan diakhiri dengan cara yg ternyata tdk seluar biasa memulainya. namun tetap saja manis, dengan sedikit pahit dia akhir. kenapa sedikit ? karena dongeng kita sama dengan coklat. yang rasanya memabukkan, membuat bahagia namun jika tidak pahit sedikit ia tidak akan sempurna. bukan coklat namanya :)

Dua tahun. jika tetesan air mataku bisa jadi mutiara layaknya putri duyung, mungkin kita berdua sudah jadi milyuner kaya yg membeli pulau pribadi di luar negeri sana. tapi karena ternyata air mataku tetap air mata, kita batal kaya. dan kau tahu mantanku, air mataku lebih berharga dari mutiara itu. karena kau bahkan tak akan bisa menemukan orang dapat membeli air mataku yg jatuh dengan tulus selama mencintaimu, dengan apapun. kau tahu, dengan apapun tidak akan terbeli.

Dan akhirnya dari kisah fairytale kita yg amazing dan ajaib, aku sadar bahwa aku egois. lebih egois darimu. yang bahkan selalu kubilang egois. aku hanya ingin kamu untukku, dan aku tak melihat lukamu, rasa lelahmu, penatmu dengan aku yg sangat menjengkelkan. aku minta maaf, karena seharusnya tidak selama ini kau harus bersabar menungguku mengerti sendiri. tidak seharusnya kau bertahan melawan jarak yg menyiksa hatimu karena jarak jugalah yg merenggutku darimu. maafkan, karena aku dengan bodoh berpikir bahwa sepotong kata cinta yg aku kirim melalui operator seluler yg sering failed itu bisa menggantikan kehadiranku di sampingmu. tanpa aku sadar kau merasa sendiri, kau kesepian di sana. lebih dari yg aku rasakan...

Semoga masih ada maafmu untuk sekedar membiarkank menjadi "sesuatu" yg pernah ada dalam hidupmu. sungguh aku rela sekarang, karena aku tahu. aku tahu jika aku sayang, aku takkan membuatmu kesepian dan menderita. aku juga harusnya tidak memaksamu menjalani ini semua. baik baiklah di sana. aku jauh, tapi doaku tidak mengenal mil atau kilometer. diamana kututup mata, berdoa dan memikirkanmu, maka doaku dalam sekejap akan bersamamu. 

Bye, uget2. bye pus.bye puyu. bye eyek. bye sayang. :)
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar